Selasa, 05 Mei 2015

Endless game (2)

Oh Ayolah, ini hanya berkenalan, tak perlu gugup sampai sejauh ini bukan?. Well harus kuakui, tanganku mulai bergetar sekarang. mungkin karena tangan ini terjulur terlalu lama, atau mungkin karena tatapan anehnya. Wajahnya terlihat bingung sekarang, siapa yang tidak bingung. Jika tiba-tiba ada seseorang yang tidak kau kenal menjulurkan tangannya untuk berkenalan. Apalagi jika tampangnya terlihat tidak terlalu baik, mungkin saja ia seorang pemerkosa, pencuri ataupun pembunuh. Kini ia melangkah agak jauh, mungkin karena tatapan anehnya tidak berhasil mengusirku pergi, jadi ia mengambil inisiatif lain seperti, mulai menjauh dariku. "Saya cuma mau kenalan doang mbak nggak lebih", tapi kalimatku tidak ia terima dengan cukup baik. langkah kakinya mulai jauh melebar. Aku sudah mengatakan sebelumnya bukan?jika perkenalan bukanlah hal yang mudah, sejauh ini. Tanganku masih terjulur, kini otot-otot tangan mulai mengeras, mungkin sebentar lagi akan kesemutan. Memberanikan diri, kini mulutnya mulai sedikit terbuka, namun wajahnya masih terlihat aneh. "Mas...", suaranya terdengar lembut, seperti angin yang mengisi masuk ruang dalam telinga, jantungku semakin berdegup kencang, keringat semakin bercucuran di wajah, hingga akhirnya. "Itu...risletingnya di naikin dulu coba".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar